Kamis, 25 November 2010

Alangkah Lucunya Negeriku


Mungkin kata ini pernah anda dengar atau saksikan disalah satu film layar lebar di negara kita, saya pikir betul juga. Indonesia negara yang subur, makmur, lohjinawi tapi kenyataannya berbalik, rakyat miskin bergelimangan dimana-mana. Negara yang kaya akan sumber daya nya tapi tetap saja banyak tenaga kerja memilih mengais rejeki dinegeri orang.contohnya saja Sumiati. TKW asal NTB ini mendapat perilaku diluar batas kemanusiaan, ia disiksa sang majikan hngga seluruh tubuhnya memar dan lebih parahnya lagi bibirnya digunting, hingga kini ia hanya dapat berbaring dirumah sakit Madinah, lebih parahnya lagi dengan Kikim, TKW asal Cianjur yang tewas dengan cara tidak wajar, mayatnya ditemukan ditong sampah di Arab Saudi, diduga korban tewas karena dibunuh. Sebenarnya kasus penganiayaan TKW asal Indonesia ini bukanlah hal yang baru, hingga sampai saat ini kasus Sumiyati yang mencuat dan menyita perhatian dunia Internasional dan domestic ternyata lagi-lagi mendorong pemerintah mengambil tindakan tegas, hingga saat ini SBY hanya menyuruh mengirim tim untuk melakukan perlindungan terhadap sumiyati dan mengatasi kasus ini.
Humphrey ketua Asosiasi Advokat Indonesia (AAI ) menuturkan akan mengusut kasus Sumiyati karena kasus ini telah menyita perhatian dunia internasional dan domestic. Masalah penganiaayaan terhadap TKI ini bukanlah masalah baru, hal ini terjadi berulang-ulang hingga kasus terakhir yakni kasus Sumiati, dan paling terakhir ini hanya kasus salah satu TKW yang kebetulan terungkap, masih ada ribuan TKW lainnya yang kisah pedihnya tak terungkap atau terpublish oleh media sekalipun. Entah nasib mereka kini seperti apa. Setiap kejadian kasus ini terulang, tak ada tindak tegas dari pemerintah secaraberkelanjutan, hanya saja setiap kasus demi kasus terungkap, pemerintah baru mengambil tindakan. Ketika kasus itu redup, pemerintah kembali diam. Seharusnya pemerintah bertindak tegas terhadap permasalahan ini, kalo perlu turun langsung dalam masalah ini. Presiden Philiphina langsung turun langsung ketika ada tenaga kerjanya mendapat penganiayaan dari negara lain, lalu bagaimana dengan Indonesia? Kalo perlu bawa permasalahan ini ke mahkamah internasional agar dapat memberi efek jera untuk negara pelaku penganiayaan tersebut.
Kadang saya merasa lucu melihat potret negara ini ini, satu sisi banyak bangsa yang mengeluh bahkan merintih menahan pedih hanya untuk mengais rezeki di negara orang, namun dengan mudahnya Gayus, sang koruptor kelas kakap berlibur ke Bali disaat hukumannya berlangsung, hukuman seperti apa yang mengijinkan dia keluar masuk bui? seharusnya koruptor tersebut dihukum MATI karena banyak memakan uang rakyat hingga rakyat harus terseok-seok untuk mendapat selembar rupiah pun bahkan mengorbankan nyawanya.
Arg,,kita tak bisa berharap banyak pada lembaga hukum negara kita, kepercayaan masyarakat pada lembaga hukum pun menurun dibuktikannya dengan banyak mafia hukum. Bagaimana nasib Indonesia kelak?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar